China Melarang iPhone : Dampak Besar Bagi Apple dan Latar Belakang Perang Dagang dengan AS
Pemerintah China mengumumkan pembatasan penggunaan iPhone di lingkungan kerja untuk pejabat di Pemerintah Pusat.

Pada 6 September 2023, pemerintah China mengeluarkan aturan pembatasan penggunaan iPhone di tempat kerja untuk pejabat pemerintah pusat.
Aturan ini segera diperluas ke pejabat lokal dan karyawan perusahaan milik negara. Ini mempengaruhi saham Apple, dengan potensi kerugian hingga USD 200 miliar. Investor khawatir tentang perluasan aturan ini, meskipun beberapa analis meragukan pelarangan total iPhone oleh China.
China masih membutuhkan Apple karena sebagian besar produksinya berada di sana, meskipun Apple telah memindahkan sebagian produksinya ke negara lain seperti Vietnam dan India.
Baca Juga :
Apple Rilis iPhone 15 dan iPhone 15 Plus : Inovasi Kamera Canggih dan Lingkungan Berkelanjutan
Aturan ini diumumkan sebelum peluncuran iPhone 15 oleh Apple, memunculkan kecurigaan tentang upaya China untuk membatasi penjualan iPhone 15. Selain iPhone, merek asing lainnya juga terdampak, tetapi China adalah pasar utama bagi Apple.
China mengklaim bahwa aturan ini diterapkan untuk meningkatkan keamanan nasional dan mengurangi ketergantungan pada teknologi asing. Ini juga terkait dengan upaya China dalam mengembangkan produk dan teknologi lokal.
Beberapa percaya bahwa aturan ini adalah respons terhadap perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang dimulai pada tahun 2018. Pada saat itu, ada tuduhan pencurian kekayaan intelektual oleh perusahaan China seperti Huawei dan ketegangan politik serta ekonomi antara kedua negara.
Perang dagang mencapai puncaknya ketika Amerika Serikat melarang Huawei bekerja sama dengan perusahaan Amerika Serikat seperti Google dan Intel. Ini memicu ketegangan yang lebih besar antara kedua negara. Aturan pembatasan iPhone dianggap sebagai tindakan balasan China terhadap kebijakan Amerika Serikat dalam perang dagang tersebut.